1. Belut Laut

Gigitan kuat dari gigi tajam belut laut dapat mengakibatkan luka serius yang rentan terkena infeksi bakteri dari mulut hewan primitif ini. Belut ini kerap bersembunyi di celah-celah dan lubang karang pada siang hari dan berburu makanan di malam hari. Para ahli kelautan menyarankan penyelam untuk menjauhkan tangan dari celah atau lubang mencurigakan untuk menghindari serangan. Satu lagi, jangan pernah memberi makan hewan ini jika tidak mau diserang oleh kawanannya.

Singa laut dapat digolongkan sebagai binatang imut, mudah dilatih, dan banyak menjadi bintang di beberapa kebun binatang. Kendati begitu, hewan ini tak jarang pula menyerang manusia. Di California, AS, beberapa kasus serangan singa laut dilaporkan terjadi di pantai Manhattan, Newport, dan San Francisco pada 2006. Beberapa ilmuwan setempat mengatakan perilaku singa laut sulit diduga dan dapat tiba-tiba menjadi agresif.

Nama hewan ini begitu banyak menyita perhatian dunia semenjak kematian tragis ahli biologi sekaligus pembawa acara “Crocodile Hunter” Steve Irwin pada 2006. Ekor ikan pari yang berbentuk seperti tombak dan mengandung banyak racun telah menusuk Steve dan membuatnya mengalami gagal jantung.

Buaya air asin memiliki reputasi sebagai salah satu pemangsa paling ganas di dunia. Hewan yang dapat tumbuh hingga lebih dari enam meter dan berbobot 1.500 kilogram ini memiliki beragam mangsa, antara lain monyet, kanguru, banteng, ikan hiu, dan bahkan manusia. Dengan menggunakan kekuatan dahsyat, buaya air asin menggigit sambil memutar-mutar mangsanya di dalam air untuk melumpuhkan dan kemudian memakannya.

Menjadi ikan favorit penghuni aquarium, ikan singa terkenal dengan duri-durinya yang beracun. Walaupun tidak terlalu mematikan pada manusia, racunnya dapat mengakibatkan sakit kepala, muntah-muntah, dan gangguan pernafasan. Menurut beberapa laporan, gejala tersebut berlangsung selama beberapa minggu.

Ketakutan dasar manusia pada ular menempatkan spesies ini pada daftar hewan laut berbahaya. Namun pada kenyataannya ular laut ini hidup tersembunyi di laut dan tidak terlalu mengancam kehidupan manusia. Kendati begitu, racun ular ini tetap saja menjadi momok menakutkan. Dalam sekali gigitan, racun ular ini mampu melumpuhkan mangsa dan membunuhnya dalam hitungan detik.

Racun mematikan bernama Tetrodotoxin (TTX) terkandung dalam ikan berbadan gendut ini. Racun yang lebih kuat dari sianida tersebut mengakibatkan kesulitan bernafas pada seseorang sebelum berujung pada kematian. Yang unik, sejumlah koki profesional di Jepang memisahkan bagian daging yang bisa dikonsumsi dari ikan buntal sebagai hidangan dengan cita rasa tinggi.
Ada dua alasan mengapa ikan ini masuk daftar hewan berbahaya. Pertama, ini adalah ikan paling beracun sedunia. Yang kedua, ikan berbentuk batu ini sangat ahli dalam hal penyamaran. Walau termasuk ikan pasif yang jarang menyerang, jangan sekali-kali menginjaknya. Racun dari duri ikan batu dapat menyebabkan kelumpuhan sementara dan kematian jika tidak segera diatasi.
9. Hiu Putih
Dalam imaginasi manusia cerita
tentang Hiu Putih Besar (latin: Carcharodon carcharias, Great White
Shark) sungguh sangat menyeramkan, padahal dalam kenyataannya tidaklah
sedramatis itu. Seiring dengan sering dilakukannya penelitian terhadap
hewan predator ini, image Hiu Putih sebagai mesin pembunuh tanpa ampun
mulai perlahan memudar. Berdasarkan fakta yang ada,
100-an lebih serangan hiu di dunia, 1/3 atau 1/2 dari jumlah serangan
tersebut dilakukan oleh hiu putih. Tetapi, hampir semua serangan
tersebut tidak terlalu fatal. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Hiu
putih merupakan hewan yang secara alami memiliki sifat 'penasaran' yang
besar, ketika melihat manusia yang berenang di permukaan laut, Hiu
putih sering 'hanya' akan mencoba melakukan sebuah gigitan dan kemudian
sering melepaskannya kembali tanpa memangsa manusia itu sendiri.
Walaupun fakta tersebut bukan sesuatu yang menghibur kita, tetapi
berdasar penelitian tersebut mengindikasikan bahwa manusia bukahlah menu
makanan untuk Hiu putih.Hiu putih merupakan predator terbesar di muka bumi, memiliki rata-rata panjang tubuh sekitar 4.6 meter. Ukuran terbesar Hiu putih yang pernah ditemukan adalah sepanjang 6 meter dengan berat 2,268 kg. Hiu putih diliputi warna abu-abu pada tubuh bagian atas untuk menyamarkan tubuhnya dengan dasar laut. Hiu putih mendapatkan namanya berdasar warna putih yang melingkupi perut bagian bawah. Hiu putih memiliki bentuk tubuh sangat ideal (streamline), mampu berenang dengan kecepatan sekitar 24 km/ jam seperti layaknya sebuah torpedo. Hiu putih bahkan dapat meloncat ke atas permukaan air dengan cara menerobos ke atas seperti layaknya seekor paus ketika menyerang mangsanya dari bawah air. Hiu putih merupakan predator yang mampu beradaptasi dengan baik, mulut mereka terdiri dari 3000 gigi berbentuk segitiga seperti gergaji yang terbentuk dalam beberapa baris. Memiliki penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan mangsa dari jarak beberapa kilometer. Bahkan hiu putih memiliki organ tubuh yang mampu merasakan getaran elektromagnetik yang lemah yang dihasilkan hewan lain. Hiu putih mampu mendeteksi setetes darah dalam 100 liter air laut bahkan dalam jarak 5 kilometer lebih. Mangsa utama hiu putih adalah Singa laut, Anjing laut, jenis Paus kecil, Penyu dan bahkan bangkai.
Hiu putih banyak ditemukan di perairan dingin dan perairan pantai di seluruh dunia. Tidak ada pencatatan populasi yang jelas tentang jumlah Hiu putih. Para peneliti berpendapat, jumlah populasi mereka kian menurun seiring dengan aktivitas penangkapan Hiu dan secara tidak sengaja terkadang terjerat dalam jaring kapal besar selain juga oleh beberapa faktor lain. Hiu putih tercatat sebagai spesies yang terancam kepunahan.

Daerah coklat muda diatas merupakah daerah penyebaran Hiu Putih
Fakta tentang Hiu Putih Besar:Jenis: Ikan (Fish)Jenis makanan: Carnivore
Ukuran: 4.6 - 6 meter lebih
Berat: 2,268 kg atau lebih
Status: Terancam Punah
Perbandingan Hiu putih besar dan bis kota:

10. Ubur-Ubur Kotak

Makhluk berbentuk seperti agar-agar ini sangat berbahaya. Dalam tiap tentakel spesies ubur-ubur kotak Australia, terdapat cukup racun untuk membunuh 60 orang. Tak hanya itu, racun mematikan ini bekerja dalam kecepatan mengerikan. Cukup tiga menit dan nyawa seseorang pun akan melayang. Selain spesies tersebut, terdapat pula spesies ubur-ubur kotak asal Portugal yang konon sengatannya terasa seperti sambaran petir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar